Back to Top

Hi, Guest!

  LOKASI :  Kota Administrasi Jakarta Barat

Bergabung Selama :

BAGIKAN :   

Bagikan :
  • jengkol ( Archidendron pauciflorum )

jengkol ( Archidendron pauciflorum )

Update Terakhir
:
14 / 12 / 2019
Min. Pembelian
:
100 Lembar
Dilihat Sebanyak
:
84 kali

Harga

CALL
Bagikan
:

Perhatian !

Perusahaan ini terdaftar sebagai Free Member. Hindari melakukan pembayaran sebelum bertemu penjual atau melihat barang secara langsung. COD (Cash On Delivery) atau bertemu langsung dengan penjual merupakan metode transaksi aman yang kami sarankan.

Detail Jengkol ( Archidendron Pauciflorum )

Jengkol ( Archidendron pauciflorum, sinonim: A. jiringa, Pithecellobium jiringa, dan P. lobatum) atau jering adalah tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara. Bangsa Barat menyebutnya sebagai dog fruit. Bijinya digemari di Malaysia ( disebut " jering" ) , Myanmar ( disebut " da nyin thee' " ) , dan Thailand ( disebut " luk-nieng" atau " luk neang" ) . Masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai bahan pangan. Jengkol termasuk suku polong-polongan ( Fabaceae) . Buahnya berupa polong dan bentuknya gepeng berbelit membentuk spiral, berwarna lembayung tua. Biji buah berkulit ari tipis dengan warna coklat mengilap. Jengkol dapat menimbulkan bau tidak sedap pada urin setelah diolah dan diproses oleh pencernaan, terutama bila dimakan segar sebagai lalap. Jengkol diketahui dapat mencegah diabetes dan bersifat diuretik dan baik untuk kesehatan jantung. Tanaman jengkol diperkirakan juga mempunyai kemampuan menyerap air tanah yang tinggi sehingga bermanfaat dalam konservasi air di suatu tempat. Bijinya dalam keadaan matang keras, namun berubah menjadi lunak dan empuk setelah direbus atau sedikit liat setelah digoreng. Tekstur inilah yang membuatnya disukai, walaupun beberapa orang juga menyukai konsumsi biji mudanya dalam keadaan mentah yang jauh lebih keras dan pahit. Kulit biji memiliki getah berwarna keunguan yang meninggalkan jejak yang sulit dihapus dari pakaian. Semakin tua, warna biji akan mengarah ke warna kuning dan akhirnya merah atau coklat setelah benar-benar matang. Aromanya agak menyerupai petai tetapi lebih lemah. Namun setelah dikonsumsi, tubuh akan mengeluarkan bau menyengat melalui urin, feses dan keringat, yang dipercaya lebih mengganggu dibanding mengkonsumsi peta. jengkol yang kita suplay dari petani kita di lampung dan sumsel. sumber: wikipedia
Tampilkan Lebih Banyak